;

Nobel Komputasi Jatuh ke Pionir Desainer PC

Diposting oleh wiratama Sabtu, Mei 29, 2010 0 komentar


Seorang peneliti di perusahaan software terbesar di dunia Microsoft, Charles Thacker berhasil meraih Turing Award atas jasanya mendesain dan mengembangkan PC yang lebih moderen.

Saat masih bekerja di pusat penelitian Palo Alto (PARC) milik Xerox pada tahun 1970, Charles Thacker memimpin pengembangan hardware untuk Alto, yang menampilkan tampilan inovatif dan teknologi lainnya, agar membantu menginspirasi generasi komputer ke depannya.

Thacker, yang kini berusia 67 tahun juga merupakan salah satu penemu teknologi jaringan Ethernet untuk mengkoneksikan komputer, yang saat ini masih banyak digunakan.

Dalam pidatonya, seperti dikutip melalui Associated Press, Kamis (11/3/2010), Thacker berkomitmen untuk mendonasikan uang yang diraih kepada almamaternya, University of California, Berkeley.

Thacker berhasil masuk dalam jajaran penemu yang mendapatkan Turing Award. Sebelumnya, pionir internet Vint Cerf dan Robert Kahn juga masuk sebagai penerima penghargaan. Bahkan tahun sebelumnya lagi, penemu teknologi tetikus Doug Engelbert juga mendapatkannya.

"Thacker merupakan salah satu ahli sistem komputer yang sangat hebat di zamannya. Penemuannya berhasil membawa pengaruh dalam dunia komputer modern," ujar Presiden Asosiasi Turing Award Wendy Hall.

Atas kemenangannya itu, Thacker berhak atas hadiah senilai USD250.000. Turing Award sendiri merupakan penghargaan di bidang teknologi, mirip dengan penghargaan Nobel. Nama Turing sendiri diambil dari nama ahli matematika Alan Turing. Penghargaan ini digagas atas inisiatif Google dan Intel. (srn)

Sumber : okezone.com, 11 Maret 2010


Ed Roberts, seorang yang berjasa dimasa sejarah awal komputer Altair 8800 dan telah membantu menginspirasi Bill Gates dan Paul Allen memulai Microsoft, meninggal Kamis. Dia meninggal dunia di usia 68 tahun.

Meskipun nama Roberts kurang dikenal dari beberapa perintis komputasi lain, Altair secara luas dikenal sebagai komputer pribadi (PC) pertama dan memberi inspirasi bagi industri komputer modern. Roberts menciptakan Mikro Instrumentasi dan Sistem telemetri (MITS), yang diperkenalkan pada komputer Altair pada tahun 1975. Sebuah artikel tentang Altair 1975 dalam edisi Januari di Popular Electronics menarik perhatian Paul Allen muda, dan menunjukkan artikel tersebut kepada Bill Gates.

Bill Gates dan Paul Allen segera mengulurkan tangan untuk Roberts, yang mencari orang untuk membuat perangkat lunak untuk Altair. Menindaklanjuti pertemuan mereka dengan Ed Roberts, kedua orang tersebut menuju Albuquerque, NM, di mana perusahaan Roberts berada. Bill Gates dan Paul Allen kemudian mendirikan Microsoft, yang memiliki kantor pertamanya di Albuquerque.

Meskipun mempunyai pengaruh kuat dalam industri komputer, Roberts meninggalkan dunia komputer pada 1970-an, menjual MITS, melanjutkan pendidikan di sekolah kedokteran, dan kemudian mendirikan sebuah praktek medis di Georgia.

Dalam sebuah pernyataan bersama yang diposting di situs Web Bill Gates, Gates dan Allen memberi penghormatan kepada Ed Roberts.

"Ed Roberts benar-benar menjadi perintis dalam revolusi komputer pribadi, dan tidak selalu mendapatkan pengakuan yang pantas dia dapatkan," ujar pendiri Microsoft mengatakan dalam sebuah pernyataan. "Dia adalah pria yang memiliki rasa humor, dan ia selalu sangat peduli tentang orang yang bekerja untuknya, termasuk kita."

Paul Allen mengatakan bahwa Roberts adalah seorang mentor, dan bukan hanya di sisi komputasi.

"Ed adalah pengusaha komputer pertama, Bill dan aku menghabiskan waktu bersama dia, dan kami belajar banyak tentang bisnis dari dia," kata Allen dalam sebuah e-mail.

Bill Gates melakukan perjalanan minggu lalu untuk mengunjungi Roberts yang sakit di rumah sakit.

"Ed bersedia memberi kesempatan pada kami - dua orang muda tertarik pada komputer dan kami selalu berterima kasih kepadanya," kata Gates dan Allen. "Hari pertama dimana software kami yang belum teruji berhasil bekerja pada komputer Altair nya adalah awal dari banyak hal-hal besar. Kami akan selalu memiliki banyak kenangan indah bekerja dengan Ed di Albuquerque, di bagian kanan kantor MITS di Route 66 - di mana begitu banyak hal menarik terjadi bahwa tidak satupun dari kita bisa membayangkan waktu itu. "

DigiBarn, yang tahun lalu membuat halaman khusus untuk merayakan 40 tahun MITS, memberi penghargaan digital tribute untuk Roberts.

Salah satu pendiri Apple Steve Wozniak mengungkapkan kesedihannya mendengar kematian Robert seperti dikatakannya kepada CNET "Dia mengambil langkah penting menuju semua yang kita miliki saat ini," kata Wozniak dalam e-mail.

Sumber : dakdem.com, 2 April 2010

Globalisasi semakin lama semakin menuntut kemajuan dalam bidang teknologi, tak terkecuali dalam hal komputasi (computing). Perkembangan ilmu pengetahuan menuntut teknologi komputer untuk meningkatkan performanya dalam berbagai hal seperti dari kinerja(performance), penyimpanan (storage) dan ketersediaan yang tinggi (high availability). Salah satu jawabannya adalah komputasi dengan performa tinggi (High Performance Computing/HPC).

“Komputer dengan performa tinggi dapat memecahkan banyak masalah lebih cepat, lebih akurat dan lebih murah. Hal ini tidak hanya berlaku untuk bidang ilmu pengetahuan saja, tetapi juga berlaku untuk bidang industri dan pemerintahan,” jelas dosen Jurusan Fisika FMIPA Unpad, Dr. Irwan Ary Dharmawan M.Si., saat menjadi pembicara pada Workshop on High Performance Computing: From Design to Application. Acara ini diselenggarakan oleh Jurusan Fisika FMIPA Unpad bekerja sama dengan University of Kaiserslautern Jerman di Ruang Jurusan Fisika FMIPA Unpad di Jatinangor, Senin (7/12).

Menurut Ketua Jurusan Fisika FMIPA Unpad Dr. rer. nat. Ayi Bahtiar, workshop ini diselenggarakan sebagai bentuk implementasi MoU antara Unpad dengan University of Kaiserslautern dalam bidang ilmu murni, matematika dan teknologi. “Workshop ini juga diselenggarakan untuk menjalin komunikasi serta berbagi ilmu dan pengalaman dalam bidang komputasi ini dengan sesama peneliti,” jelas Dr. Ayi. Workshop diikuti tidak hanya peneliti dari Unpad saja, tapi tercatat juga dari UGM, ITB, BATAN, LIPI, Unika Atmajaya, Unibraw, Universitas Negeri Jember, Unsri, Institut Teknologi Telkom dan Utrecht University.

Dr. Irwan menyampaikan bahwa HPC ini telah banyak diaplikasikan di berbagai bidang, antara lain dalam hal perkiraan cuaca, desain industri, model astronomi, sumber data, dan lain-lain. “Saat ini, pengembangan HPC masih didominasi oleh negara Amerika Serikat, Jerman, Cina, Jepang, dan negara-negara maju lainnya. Di Indonesia baru beberapa institusi yang mengembangkan HPC ini, tapi keberadaannya masih tersebar di berbagai bagian, tidak terpusat,” jelas Dr. Irwan.

Menurut fisikawan dari University of Kaiserslautern Jerman, Gerolf Ziegenhain Dr. rer. nat, Dipl. Phys., yang hadir sebagai pembicara, HPC sangat dibutuhkan dalam hal akurasi. “Pada perhitungan-perhitungan dengan skala kecil, mungkin kita masih dapat menggunakan komputer biasa. Tapi, apabila sudah melibatkan algoritma yang rumit dan dalam skala besar, kita membutuhkan super computing untuk melakukannya,” jelas Gerolf.

Saat ini perusahaan di dunia yang mengaplikasikan HPC ini antara lain Google, IBM, HP, Cray. Menurut Gerolf, selain perusahaan tersebut, banyak kalangan industri yang menggunakannya untuk pengembangan dan riset produk mereka, kolaborasi dengan perusahaan lain dan interaksi dengan konsumennya seperti call center. Sedangkan di kalangan perguruan tinggi, HPC banyak digunakan untuk penelitian-penelitian. Di kalangan pemerintah, HPC digunakan untuk bagian infrastrukturnya.

Pada workshop ini, hadir pula pembicara lain, yaitu Dr. Yudi Rosandi yang mengangkat materi “HPC, Planning, usage and application”. Dalam workshop ini, peserta akan belajar bagaimana merancang dan menggunakan fasilitas komputer yang paralel. Dari mulai desain kluster dasar hingga konfigurasi yang lebih maju. Tidak hanya diberi pemaparan secara teoritis, tapi peserta workshop ini juga akan diberi pelatihan berupa praktek langsung di laboratorium komputer.

Sumber : Unpad, 7 Desember 2009
revisi terakhir : 7 Desember 2009

Komputasi paralel meniru otak

Diposting oleh wiratama 0 komentar

Sebagai sistem yang cerdas, kita sering membandingkan chip komputer dengan otak manusia. Namun tentunya keduanya tidak sama. Tidak hanya bahan keduanya jauh berbeda, prinsip kerjanya juga tidak sama.

Perbedaan cara kerja ini tampak langsung pada kinerja masing-masing sistem. Dalam hal memproses informasi secara berurut (se-kuensial), komputer yang ada saat ini jauh lebih unggul daripada otak manusia. Namun persoalan yang ada tidak selalu dapat dipecahkan secara berurut. Banyak di antaranya mesti diselesaikan secara paralel. Dalam hal ini otak manusia masih lebih unggul.

Saat ini prosesor komputer pun sebenarnya sudah mulai bergeser ke pemrosesan paralel. Bila prosesor banyak inti dulunya hanya didapatkan untuk produk komputer kelas atas, pada saat ini prosesor seperti ini mudah didapatkan dengan harga murah di pasaran. Mal ini sebenarnya menyulitkan juga, karena para pemrogram belum biasa memecahkan masalah pemrosesan paralel, bahkan pada superkomputer sekali pun.

Meniru otak

Sekelompok peneliti dari Jepang dan Amerika Serikat mencoba meniru cara kerja otak manusia buat memecahkan komputasi paralel ini. Tim yang terdiri dari Anirban Bandyo-padhyay, Ranjit Pati, Satyajit Sahu, Ferdinand Peper dan Daisuke Fujita ini mencatat bahwa sel saraf manusia hanya "berdenyut" 1.000 kali per detik, jauh lebih lambat daripada komputer yang mampu memproses 1.013 instruksi per detik. Namun, otak manusia mampu memecahkan masalan dengan lebih efisien.

Dalam makalahnya yang diterbitkan dalam jurnal Nature Physics edisi 25 April 2010, tim peneliti tersebut melaporkan telah meniru rangkaian pengolahan informasi di otak yang dapat memecahkan masalah kompleks, menggunakan lapisan molekul organik. Sistem tersebut telah berhasil melakukan serangkaian kerja komputasi, termasuk simulasi logika digital konvensional, perambatan panas dan pertumbuhan kanker.Selain dapat mengolah Informasi secara paralel, sistem ini juga dapat berubah dan menyesuaikan diri untuk mengolah masalah yang kompleks. Lapisan molekuler ini juga lebih resistan terhadap kerusakan.

Sumber : Bisnis indonesia, 27 Apr 2010
revisi terakhir : 10 Mei 2010

UPDATE ANTIVIRUS



TRANSLATE


English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese

BLOG TEMEN SEPERJUANGAN

Mengenai Saya

Foto saya
magetan, jawatimur, Indonesia
sesuatu yang indah jika kita merasakan keindahannya..!!!

MOHON ISI BUKU TAMU


ShoutMix chat widget